Jumat, 12 Desember 2014

Di Weref, Tanah Longsor Terjang Satu Gereja dan Satu Rumah Warga

Jum'at, 18 Januari 2013 07:57

Di Weref, Tanah Longsor Terjang Satu Gereja dan Satu Rumah Warga

    Sekretaris Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Taboria, Yahya Numberi didampingi satu warga saat menunjukan awal mula terjadinya longsor.
JAYAPURA –Di Weref, Kelurahan Argapura RT. 01 RW.01,Distrik Jayapura Selatan, hujan deras disertai angin kencang menyebabkan longsor dan menimpa Gereja Bethel Indonesia (GBI) Taboria dan satu rumah warga.
Akibatnya, satu gereja dan satu rumah tersebut mengalami rusak yang cukup parah. Beruntung pada peristiwa longsor kali ini tidak ada korban jiwa namun kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah dari peristiwa yang terjadi sekitar Pukul 01.00 WIT, Kamis (17/1) kemarin dini hari.
“Akibat hujan deras yang disertai angin kencang pada jam 1 dini hari itu menyebabkan satu gereja dan satu rumah warga yang berada disamping gereja tersebut tidak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai jutaan rupiah. Sehingga warga yang berada di lokasi longsor ini berjaga – jaga mengantisipasi longsoran susulan,” ujar Sekretaris Jemaat Gereja Bethel Indonesia (GBI) Taboria, Yahya Numberi ketika ditemui Bintang Papua, kemarin pagi Kamis (17/1).
Gereja GBI Taboria yang tertimpa longsor mengalami kerusakan yang sangat parah, yakni rusak pada bagian dinding samping kanan sepanjang sembilan meter.Bahkan material longsor sampai masuk dalam bangunan gereja.Sedangkan satu rumah warga milik Ketua RT. 01 RW. 01 Kelurahan Argapura – Weref, Lasarus Numberi juga ikut tertimpa longsor tersebut dengan kerusakan yang sangat parah sehingga dirinya bersama istri dan anaknya langsung dibantu warga untuk dievakuasi ke tempat yang aman.
Sekretaris Jemaat GBI Taboria, Yahya Numberi yang juga menyaksikan peristiwa longsor itu langsung turun ke lokasi kejadian mengatakan, bahwa peristiwa longsor ini sudah terjadi dua kali dan longsor ini yang paling terparah.
“Longsor yang pertama kali menimpa gereja GBI Taboria itu langsung dikunjungi oleh Wali Kota Jayapura pada Selasa (8/1) pekan lalu, namun pada pekan ini hujan turun dengan intensitas cukup tinggi sehingga GBI Taboria kembali tertimpa longsor dan juga menimpa satu rumah warga dengan kerusakan sangat parah dengan kerugian mencapai ratusan juta rupiah karena kedua bangunan ini sudah tidak dapat ditempati lagi baik untuk beribadah maupun ditinggali,” ujarnya.
Adanya longsor yang terjadi ini, Yahya mengatakan, baik gereja maupun rumah itu sudah tidak bisa direhab, sehingga harus kembali dibangun baru bagi dua bangunan itu lagi.
“Dimana kunjungan dari Wali Kota Jayapura, Drs. Benhur Tommy Mano, MM. saat longsor pertama kali menerjang gereja ini telah menjanjikan akan membangun talud sepanjang lereng gunung yang ada dihuni oleh warga yang berada disekitar gereja GBI Taboria ini. Maka itu kami langsung menindaklanjuti dengan mengirim surat ke Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura terkait pembangunan talud tersebut,” imbuhnya.
Selain itu, dirinya juga berniat akan menyampaikan peristiwa longsor ini kepada Penjabat Gubernur Provinsi Papua, drh. Constant Karma, bahkan telah melaporkan longsor ini kepada Wali Kota Jayapura, Drs. Benhur Tommy Mano, MM. melalui pesan singkat (SMS, red) karena beliau sendiri yang meminta agar longsor yang kedua ini dapat didokumentasikan guna dilampirkan ke Dinas terkait untuk ditindaklanjuti.
“Maka itu, kami berencana ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua dalam hal ini Gubernur dan dinas terkait untuk dapat turun langsung melihat musibah longsor yang menimpa kedua bangunan itu. Selain itu kami berharap kepada bangunan – bangunan yang berada diatas lereng gunung ini seperti Hotel Pasifik, Hotel 99 dan PT. Gelora Kencana agar membuat saluran atau pembuangan bagi serapan atau limbah airnya yang langsung turun ke laut maupun ke dalam lapisan tanah yang jauh, karena dengan tidak adanya saluran itu akan membuat tanah menjadi lembek dan menjadi ancaman baru bagi warga sekitar saat hujan deras turun,” pintanya.
“Jadi, kami meminta adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah baik itu Pemerintah Kota (Pemkot) Jayapura maupun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua guna dapat membantu dana untuk kembali membangun gereja yang rusak parah akibat terjangan longsor kali ini dan juga dapat membuat tembok talud guna memberikan rasa aman kepada warga yang ada disekitar gereja tersebut,” pungkasnya. (mir/aj/lo2)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar