Kamis, 23 Oktober 2014

Pakage: Indonesia Mau Orang Papua Mati Habis..!!!

Penulis : Kliping Papua on Senin, 23 Juli 2012 | 06.58


Jayapura-Setelah kemarin, Kamis (19/7) aparat kepolisian membubarkan paksa aksi kemanusian untuk pengobatan tahanan politik (Tapol) yang diselenggarakan Solidaritas Korban Pelanggaran HAM Papua (SKPHP) di Jalan Raya Abepura, kini aparat kembali membuat ulah. 
Tadi siang, Jumat (20/7) sekitar pukul 11.30 WIT, aparat Kepolisian Resort Kota Jayapura kembali membubarkan paksa aksi kemanusian yang dibuat SKPHP, dan mengangkut sekitar 15 orang peserta aksi beserta perangkat aksi dan di interogasi kurang lebih satu jam lamanya di Polresta.
Yusak Pakage, salah satu mantan tahanan politik Papua yang ikut diinterogasi polisi membenarkan tindakan polisi yang sangat brutal dan tidak manusiawi. 

“Surat pemberitahuan aksi sudah dilayangkan ke polisi sejak beberapa hari lalu, namun pihak aparat sendiri sengata tidak menerbitkannya. Sama saja mereka tidak mau kami buat aksi amal  untuk pengobatan tahanan politik. 

Aksi kami adalah aksi kemanusian, bukan aksi politik, ini yang perlu dipahami oleh aparat kepolisian di tanah Papua,” kata Pakage. 

Pakage melanjutkan, Indonesia walaupun di kenal sebagai negara hukum dan demokrasi, semua itu hanya diatas kertas saja, sebab selama ini ruang demokrasi di tanah Papua ditutup sangat rapat. 

“Tujuan pemerintah Indonesia adalah menghabisi orang Papua, salah satu contohnya walaupun tahanan politik sakit keras, namun tidak ada perhatian, artinya pemerintah Indonesia mau orang Papua mati habis,” ujar Pakage yang pernah dipenjara lima tahun lamanya. 

Melihat situasi Papua yang semakin genting, Pakage justru meminta agar ada intervensi dunia internasional, dalam hal ini Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) untuk dapat segera menyelesaikan persoalan Papua. 

Selain itu, Pakage juga mengajak siapa saja yang mempunyai rasa kemanusiaan untuk membantu para Tapol, salah satunya seperti Filep Karma yang mengalami sakit parah di LP, namun tidak punya uang untuk berobat ke RS Cikini di Jakarta. 

Kapolresta Jayapura, AKBP Alfred Papare, S.Ik, ketika dikonfirmasi wartawan terkait pembubaran paksa aksi SKPHP di Taman Imbi, tidak bersedia memberikan tanggapan. Pesan singkat yang dikirim juga tidak dibalas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar