Senin, 10 November 2014

ENDEN WANIMBO: KAMI TAK AKAN BERHENTI BERJUANG

Penulis : on August 8, 2014 at 21:00:01 WP
CUNDING LEVI
Pengiriman dua jenazah anggota Polisi korban penembakan yang dilakukan oleh kelompok Enden Wanimbo. (Jubi/Ist)
Pengiriman dua jenazah anggota Polisi korban penembakan yang dilakukan oleh kelompok Enden Wanimbo. (Jubi/Ist)
Wamena, 8/8 (Jubi) – Penanggung jawab kejadian penembakkan anggota polisi di Kabupaten Lanny Jaya, Enden Wanimbo menyatakan semua aksi yang dilakukan belakang ini murni dilakukan untuk gerakan Papua merdeka.
“Komando TPN OPM itu menyangkut pembangunan, keamanan kami tidak tahu, kami berjuang untuk kemerdekaan dan itu harga mati. Jadi kalau berita atau informasi yang kami terima menyangkut kalau Enden yang membuat Lanny Jaya (tim pemekaran) tidak terima uang 2 miliar rupiah itu sehingga melawan pemerintah itu berita omong kosong,” kata Enden kepada media ini, Jumat (8/8).
Dikatakan, aksi yang dilakukan bersama kelompoknya karena panggilan Tuhan bukan karena maksud lain atau kepentingan tertentu. “Saya tidak punya ambisi, kepentingan apapun dan saya juga tidak pernah kecewa, saya dipanggil Tuhan kerja untuk  negeri ini, kami tidak urus pembangunan, pemekaran atau meminta apapun dari pemerintah, tidak,” tegasnya.
“Tuhan memangil kami untuk merebut Papua Barat, gerakan akan terus dilakukan sampai papua merdeka, saya tidak pastikan akan berakhir atau aman,” katanya.
Disingung sampai kapan aksinya akan dilakukan melihat banyaknya masyarakat yang memilih mengungsi karena takut, kembali dirinya dengan tegas tidak akan berhenti hingga Papua Merdeka. “Yang menyangkut otsus atau pemekaran daerah kami tidak tahu, kami berjuang untuk Papua Merdeka, itu baru aman,” tandasnya.
Terkait himbauan dari pihak keamanan agar dirinya bersama kelompoknya menyerahkan diri hingga batas akhir Jumat (8/8), dirinya tidak tahu mengenai itu dan tidak akan menyerahkan diri.
Sementara itu, sekretaris tim pemekaaran Lanny Jaya, Agus Howay ketika dihubungi wartawan di Wamena menyayangkan kejadian-kejadian yang terjadi di Lanny Jaya belakang ini. Pasalnya, tim pemekaran berjuang agar Lanny Jaya terbentuk adalah untuk mensejahterakan masyarakat.
“Kalau dengan situasi yang terjadi belakangan ini terkait keamanan, jelas kami kecewa. Tetapi perjuangan ini kami lakukan agar masyarakat yang berada di balik-balik gunung, dapat merasakan pembangunan dan pelayanan pemerintah,” ungkap Agus Howay.
Diakui Agus, pemekaran Lanny Jaya penuh dengan perjuangan di mana selama delapan tahun lamanya baru ditetapkan sebagai kabupaten definitif. Maka dari itu, hal itu jelas sangat mengecewakan tim pemekaran.
“Dalam hal ini saya tidak bisa mempersalahkan pemerintah atau pelaku kekerasan, tetapi salah satu langkah yaitu semua pihak harus duduk bersama mencari tahu kira-kira kesalahan ada di mana, persoalan mendasarnya seperti apa sehingga terjadi berbagai kejadian,” tegasnya.
Ditegaskan pula, jika kejadian di Lanny Jaya murni untuk Papua merdeka, maka hal ini menjadi persoalan besar, tetapi kalau muncul karena kekecewaan alternatifnya harus duduk bicara bersama seperti apa yang terbaik.
“Harapan kami selaku tim pemekaran persoalan seperti ini harus segera diatasi, supaya perjuangan untuk memekarkan Lanny Jaya agar mensejahterakan masyarakat dapat terwujud,” tandas Agus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar