Senin, 10 November 2014

Yakoba Lokbere: Saya Tak Jadi Menteri, Tak Masalah

Penulis : on October 30, 2014 at 22:46:57 WP CUNDING LEVI
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK di Papua, Yakoba Lokbere - Jubi/Arjuna
Ketua Tim Pemenangan Jokowi-JK di Papua, Yakoba Lokbere – Jubi/Arjuna
Jayapura, Jubi – Ketua Pemenang Jokowi-Jusuf Kalla di Papua, Yakoba Lokbere mengatakan, meski tak masuk dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK), namun ia tak mempermasalahkan hal itu.
Yakoba mengatakan, meski tak menduduki posisi menteri, namun ia yakin Tuhan punya rencana lain yang lebih baik untuk dirinya. Kata Yakoba, jabatan menteri bukan ukuran. Masalah Papua tak hanya bisa diselesaikan dengan jabatan menteri.
“Saya tidak jadi menteri, tidak masalah. Jangan sampai masalah ini jadi besar. Saya selalu siap jika nantinya Presiden menempatkan saya dimana saja. Apakah nanti di Papua atau di tempat lain, saya siap saja,” kata Yakoba di Jayapura, Kamis (30/10).
Yakoba juga meminta para pendukunganya dan masyarakat Papua umumnya agar tetap tenang dan tidak perlu mempermasalahkan itu. Katanya, masyarakat Papua harus tetap menjaga keparcayaan Jokowi terhadap Papua, dan kepercayaan Papua kepada Jokowi.
“Saya meminta kepada pendukung saya agar tetap tenang. Kami sudah berusaha memberikan dukungan kepada Jokowi. Pasti ada hal yang lebih baik kedepannya. Semua itu hak presiden dan pasti yang terbaik untuk Papua,” ucapnya.
Dikatakan, namanya memang masuk dalam 34 orang yang kemungkinan mengisi posisi menteri dalam kabinet Jokowi-JK. Namun saat persiapan pelantikan, ia tidak berada di tempat. Ketika Yakoba dihubungi pihak Jokowi, nomor handponnya tidak tidak aktif.
“Kondisi itu dimanfaatkan menggeser posisi saya. Tapi Pak Jokowi sendiri tidak tahu akan hal ini. Saya mohon maaf kepada seluruh masyarakat Papua karena memang kala itu saya tidak ada di tempat, sehingga hal ini terjadi. Saya tidak ingin informasi simpang siur. Makanya saya luruskan hal ini. Ini hanya masalah miss komunikasi,” katanya.
Katanya, Jokowi dalam memilih meteri tidak melihat masalah latar belakang pendidikan seseorang. Namun mempertimbangkan apakah orang tersebut bisa kerja, atau tidak.
“Jokowi melihat orang untuk jadi menteri bukan dari sisi pendidikan saja. Tapi siapa yang bisa bekerja cepat. Misalnya saja Ibu Susi. Dia dikritik berbagai pihak tapi tentu ada hal-hal lain yang membuat Jokowi memilihanya jadi menteri,” ucapnya.
Sementara salah satu warga Kota Jayapura, Ike Ramandei mengatakan, siapapun wakil Papua yang menjadi menteri, tak masalah. Yang penting ia bisa memperjuangkan kepentingan masyarakat Papua.
“Adanya perempuan dari Papua yang dipilih Jokowi jadi menteri, bisa menjadi motivasi untuk perempuan Papua lainnya agar lebih baik lagi kedepannya. Ini juga membuktikan, perempuan Papua bisa bersaing dengan perempuan lainnya di Indonesia,” kata Ike Ramandei. (Arjuna Pademme)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar