Sabtu, 08 November 2014

Persipura Harus Tunjukkan Perform Terbaiknya


Kamis, 06 November 2014 11:20

Skuad Utama Persipura JayapuraJAYAPURA - Ketua Panitia Pelaksana Pertandingan Persipura Jayapura, Fachrudin mengakui bahwa dirinya baru menerima email dari Badan Liga Indonesia terkait final antara Persipura Jayapura versus Persib Bandung bakal dilakukan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan.
“Yang jelas pertama bahwa saya baru menerima email dari badan liga Indonesia bahwa untuk final antara Persipura Jayapura dan Persib Bandung itu dilakukan di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring, Palembang,” kata Fachrudin kepada wartawan, Rabu (5/11).
Lanjut Fachrudin sesuai surat pertandingan akan berlangsung pada jam 19.00 WIB.
“Ini sesuai surat yang saya terima,” ujarnya.
Menurut dia, surat tersebut diberikan kepada manajemen Persipura Jayapura, Persib Bandung dan juga panitia lokal Palembang.

Sebagai panitia, Fachrudin berharap, Tim Mutiara Hitam kebanggaan masyarakat Kota Jayapura bahkan Papua ini bisa menampilkan permainan yang terbaik di final tersebut.
“Karena ini adalah partai-partai terakhir dan detik-detik menentukan sekaligus juga mencerminkan persepakbolaan di tanah air, maka harapan kita semua adalah harus bertindak dan bersikap fairplay dan sportivitas,” ucapnya.
Lebih tegas ia meminta Persipura harus bersikap fairplay dan sportivitas agar pihaknya jangan sampai dirugikan, bahka ia tak mengelak bisa saja tidak tertutup kemungkinan ada mafia-mafia yang ikut bermain di dalam laga ini, hingga hal itu perlu diwaspadai.
“Jadi, istilahnya by desain begitu, jadi sudah direncanakan salah satu tim yang akan keluar, harapan kita adalah jangan sampai terjadi seperti itu,” ujarnya.
Fachrudin juga mengajak masyarakat Kota Jayapura untuk menonton tim itu bermain sekaligus memperhatikan perangkat pertandingan,  apakah wasit menjunjung tinggi fair play dan sportivitas dalam setiap keputusan yang diambil pada setiap pelangaran-pelanggaran di lapangan.
“Karena pengalaman kita sangat banyak, tetapi saya yakin dan percaya dan didukung dengan doa dari masyarakat Papua dengan dukungan Tuhan, kita berharap pemain kita tetap bermain pada performa yang ada,” tandasnya.

Tanpa Jacksen Persipura Sempurna
Terhitung sejak 21 Oktober 2014 lalu, Persipura Jayapura tidak lagi di arsiteki oleh Jacksen F. Tiago yang menyatakan telah mengakhiri hubungan kerjasamanya dengan manajemen Mutiara Hitam.
Ditinggal oleh pelatih asal Brazil yang telah menjadi Persipura selama 6 musim tersebut, Boaz Solossa dan kawan-kawan justru terus meraih hasil positif, bahkan dikatakan sempurna.
Sejak ditinggal Jacksen, Yohanis Tjoe Cs telah melakoni empat laga yang seluruhnya dapat dimenangi oleh Persipura.
Pertama pada 21 Oktober menjamu Arema Cronus di Stadion Mandala, Jayapura, mereka berhasil tampil impresif dan menang dengan skor 2-1, kemudian masih ditempat yang sama pada 25 Oktober giliran Semen Padang yang menjadi korban karena harus mengakui keunggulan Persipura dengan skor tipis 1-0.
Kemudian di Stadion Surajaya Lamongan pada 29 Oktober, Persipura berhasil menutup babak 8 besar ISL 2014 Grup K dengan menumbangkan tuan rumah Persela dengan skor 4-1, hasil ini juga memastikan Ian Louis Kabes cs lolos ke semi final ISL 2014 dengan status juara grup.
Di semifinal yang dilangsungkan di Stadion jaka Baring, Palembang, Persipura harus menghadapi tim kejutan Pelita Bandung Raya (PBR)  pada Selasa (04/11) petang, hasilnya dua gol dari Boaz Solossa berhasil mengantarkan Tim Mutiara Hitam melaju ke babak final ISL 2014.
Saat ini tinggal satu pertandingan lagi yang masih harus dihadapi Bio Paulin Cs, dan laga ini juga merupakan laga puncak ISL 2014 dimana Persib Bandung kan menjadi lawan yang harus ditaklukkan agar Persipura dapat menjadi tim pertama di Indonesia yang sukses menjadi juara dua kali berturut-turut.
Bila skenario itu terjadi, maka Persipura yang untuk sementara ditukangi oleh Mettu Dwaramuri tersebut sukses melewati masa transisi kepelatihan dengan sempurna.
Dengan hasil-hasil tersebut, kekhawatiran akan nasib Persipura pasca ditinggalkan Jacksen dapat dihapus dengan cara yang sangat meyakinkan, karena sebelum Jacksen melepas jabatannya, Persipura di babak 8 besar ISL grup K berada diurutan ketiga dengan poin 3 dari hasil sekali menang dan dua kali kalah. Diatasnya bertengger Arema Cronus dengan 7 poin dan Semen Padang dengan 6 poin.
Pada akhirnya 3 kemenangan yang diraih Ferinando Pahabol Cs mampu menjadikan Persipura sebagai juara grup dengan 12 poin, dan Arema Cronus mendampingi dengan poin 11.
Hal ini sendiri membuktikan jika pada dasarnya kekuatan utama Persipura bukan terletak pada siapa pelatih yang menukangi, namun kebersamaan tim itu sendiri yang menjadi senjata utama Mutiara Hitam untuk dapat mengejar prestasi terbaik.
Namun Jacksen sendiri bukannya tanpa andil dalam capaian yang ada sekarang ini. Harus diakui jika kerangka tim yang terus ia bentuk selama 6 musim terakhir turut serta membentuk kekompakkan tim ini.
Sebelumnya, Ketua Umum Persipura Benhur Tommy Mano sempat menuturkan jika manajemen selalu memberi keprcayaan penuh kepada pelatih untuk meracik komposisi pemain dan startegi yang akan digunakan. Namun melihat gelagat yang ada pada dua laga tandang melawan Arema dan Semen Padang di babak 8 besar ISL, maka manajemen merasa perlu mengambil tindakkan untuk menyelamatkan Tim Mutiara Hitam.
“Kalau yang saya lihat jika Jacksen serius tangani tim kita waktu lawan Arema dan Semen Padang, kita sudah punya poin jauh dari tim lain, karena dia kurang hati dengan kita, dalam pemasangan pemain dan dia juga tinggalkan tim, untung cepat kita ambil alih kalau tidak kita kemarin lawan Semen Padang bisa kalah juga,” terang BTM kepada wartawan di kediamannya pada Rabu (29/10) malam.
Tidak ingin terus menyudutkan Jacksen, BTM menganggap pelatih berkebangsaan Brazil tersebut memiliki pengaruh bagus kepada para pemain, namun pada intinya yang paling penting dari semuanya adalah kebersamaan tim untuk bisa meraih hasil terbaik pada setiap kompetisi yang dijalani.
“Kalau Jacksen masih ada kita lebih hebat lagi karena dia punya strategi lebih hebat, tapi kekompakkan tim dan kekompakkan dari pelatih yang sekarang ini dan didukung oleh pemain yang stamina dan disiplinnya bagus kita bisa meraih hasil seperti saat lawan Lamongan menang 4-1,” imbuhnya.
Sedangkan usai Persipura memastikan diri lolos ke babak final, BTM menganggap jika hasil yang dicapai saat ini membuktikan jika timnya bisa sukses dengan pelatih manapun asal kebersamaan tim bisa dijaga.
Ia pun memuji Ferinando Pahabol dan kawan-kawan yang dianggap sukses untuk mempertahankan disiplin dan kondisi tubuh jelang pertandingan penting tersebut. Dan ia melihat saat ini Persipura sudah siap menantang tim manapun di partai final. “Kebersamaan tim luar biasa,” cetusnya. (lea/ds/don/l03)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar