Rabu, 05 November 2014

Pentolan Diringkus, OPM Tebar Ancaman

Rabu, 29 Oktober 2014 13:08


Kapolda Papua dan Wakapolda Papua, saat melihat Rambo Wonda dan Rambo Tolikara bersama 3 rekannya usai tiba di Mapolda Papua, Selasa (28/10) kemarin.JAYAPURA - Pasca penangkapan salah satu pentolan Kelompok Separatis OPM, yakni Enggaranggo Wenda alias Rambo Wenda (27) di sebuah Hotel di Wamena Jayawijaya Papua, Minggu 26/10 oleh Gabungan anggota Polri dan TNI menuai ancaman balik.
Menyikapi penangkapan itu, Komando OPM Wilayah Pegunungan Papua menebar ancaman perang, akan mencari setiap warga pendatang atau non Papua yang ada di seluruh Papua, jika Polisi tidak segera membebaskan Rambo Wenda.
“Kami minta Polisi segera melepaskan rekan kami Rambo Wenda, bila tidak, maka kami bersama seluruh rakyat Papua nyatakan perang dan akan menjadikan seluruh warga non Papua yang ada di Papua sebagai target,”ujar Panglima OPM Wilayah Pilia Lany Jaya, Puron Wenda melalui telepon selulernya, Selasa 28 Oktober.
Lanjutnya, batas waktu pembebasan Rambo dan 5 rekannya yang ditangkap, dalam dua hari kedepan. “Kami berikan batas waktu yakni 2 hari terhitung mulai besok Rabu dan kami, bila tidak dilaksanakan, makan genderang perang akan ditabuh,”ucapnya.

Puron Wenda juga mengklaim sudah menghubungi Kapolda Papua Irjen Yotje Mende, guna meminta pembebasan terhadap rekannya. “Saya juga sudah telepon Kapolda untuk meminta Rambo dan sejumlah rekannya dibebaskan,”tandasnya.
Dalam kesempatan itu, Puron juga mengatakan, bahwa Rambo adalah rekannya seperjuangan di dalam Organisasi Papua Merdeka. “Dia prajurit kami, dulunya dari Puncak Jaya kemudian ke Lany Jaya, kami dulu sama-sama menyerang Polsek Pirime,”jelasnya.
Puron Wenda juga mengungkapkan, bahwa nama asli Rambo Wenda adalah Enggangranggo Wenerengga, namun dia dijuluki Rambo karena prajurit tangguh. “Disetiap wilayah bila ada prajurit kami yang tangguh, yakni mampu berperang melawan aparat, disebut Rambo,”tandasnya.
Sementara itu Kapolda Papua Irjen Yotje Mende mengaku dihubungi pimpinan kelompok kriminal bersenjata, namun dirinya tidak bersedia berkomunikasi. “Saya tidak mau komunikasi dengan mereka, karena mereka pelaku kriminal,”singkatnya.
Rambo Wenda ditangkap bersama Derius Wanimbo dan 4 rekannya. Dari tangan mereka disita puluhan amunisi antara lain 2 Magasen, peluru kaliber 7.62 mm 29 butir, 1 pisau, 6 buah cap dan uang Rp220.000.
Dari hasil penelusuran, Rambo Wenda mulai dikenal saat berhasil menyerang Pos Polisi Tingginambut Puncak Jaya, Januari 2009. Ia berhasil menyita beberapa ucuk senjata jenis SS1 milik Polisi. Atas keberhasilannya itu, Rambo kemudian diberikan wilayah kekuasaan di Kali Semen Mulia Ibu kota Puncak Jaya. Tahun 2011 setelah pemekaran Lany Jaya, OPM kemudian mekar dengan lahirnya Komando Daerah Operasi (Kodap) Pilia. Rambo lantas bergabung dengan Puron Wenda. Mereka kemudian menyerang Polsek Pirime lalu menewaskan 3 anggota Polisi serta merampas senjata apinya.(jir/don)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar