Senin, 10 November 2014

Purom Wenda dan Enden Wanimbo Diminta Segera Turun Gunung

Rabu, 06 Agustus 2014 13:09

Purom Wenda dan Enden Wanimbo Diminta Segera Turun Gunung

Kapolda Papua dan Pangdam XVII/Cenderawasih saat melakukan pertemuan dengan Seluruh Tokoh di Papua di Rastra Samara Mapolda Papua, Selasa (5/8) guna mencari solusi persoalan di Kabupaten  Lanny JayaJAYAPURA - Memanasnya situasi keamanan di Kabupaten Lanny Jaya akibat ulah dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Enden Wanimbo dan Purom Wenda, hingga menyebabkan korban berjatuhan, menjadi perhatian serius dari aparat keamanan.
Hal itu dibuktikan kesigapan Kapolda Papua Brigjend Pol. Drs. Yotje Mende, M.Hum., dengan menggelar Coffe Morning dengan mengundang Pangdam XVII/Cenderawasih Mayjend TNI Christian Zebua, Ketua Asosiasi Bupati se-Pegunungan Tengah, Jhon Wempi Wetipo, Ketua LMA Papua, Lenis Kogoya bersama seluruh tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk menuntaskan persoalan tersebut.
Pertemuan yang berlangsung selama empat jam di Aula Rastra Samara, Selasa (5/8) kemarin dan dihadiri Bupati Lanny Jaya, Befa Yigibalom, para Tokoh Agama maupun perwakilan Tokoh Adat dan Pemuda menyepakati agar Purom Wenda dan Eden Wanimbo segera turun gunung untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

Dalam pertemuan itu, semua pihak menyepakati akan mengirim utusan dari Tokoh Agama untuk melakukan dialog bersama pimpinan kelompok yang dianggap bertanggung jawab atas penembakan di Lanny Jaya.  Bahkan, mereka juga menyepakati permasalahan di Lanny Jaya dapat selesai lebih kurang 7 hari.
Kapolda Papua, Brigadir Jenderal Polisi Drs. Yotje Mende, M.Hum., menyebutkan bahwa dalam penyelesaian masalah Lanny Jaya, pihaknya sama sekali tidak ingin menggunakan langkah represif, melainkan lebih ke langkah pre emtif dan preventif.
“Solusi untuk menurunkan tokoh-tokoh agama dan Ketua LMA Papua ke Lanny Jaya merupakan langkah yang tepat. Menurut saya ini langkah yang efektif dan efisien untuk menyelesaikan masalah. Jadi kegiatan ini memang inisiatif dari saya selaku Kapolda setelah kami melakukan beberapa rapat kordinasi dengan Wakapolda dan staf di Mapolda Papua,” kata Kapolda kepada wartawan usai Coffe Morning.
Kapolda berpandangan persoalan di Lanny Jaya bukanlah masalah lokal, melainkan persoalan yang bisa berskala lebih besar sehingga dalam penyelesainnya dibutuhkan koordinasi dengan tokoh-tokoh adat dan tokoh agama yang ada di Papua. “Seluruh pihak yang saya undang guna membahas soal Lanny Jaya, 100 persen hadir. Saya melihat seluruh pihak juga ingin kasus di Lanny Jaya cepat selesai,” katanya.
Dari hasil kesepakatan bersama, lanjut Kapolda, mereka memutuskan akan mengutus para Tokoh Agama dan Tokoh Adat yang memiliki hubungan baik dengan kelompok Purom Wenda dan Enden Wanimbo untuk melakukan pertemuan.
“Saya sudah sampaikan bahwa satu Minggu atau dua Minggu ini kita ingin mengajak mereka untuk berdamai, dan komitmen saya sejak awal adalah kita tidak akan melakukan tindakan represif di sana,”terang dia.
Untuk pasukan yang berada di Lanny Jaya sendiri, jelas Kapolda, saat ini sudah ada 400 anggota yang dikerahkan, 200 diantara standby di lokasi.  Kapolda menyatakan pasukan yang ada di sana sudah cukup sehingga tidak akan ada penambahan pasukan lagi.
Sekedar diketahui, Pertemuan yang terbuka bagi Media itu juga dihadiri oleh salah satu Tokoh Agama yang cukup tenar, Father Jhon Djonga maupun Pendeta Alexander Mauri. Bahkan Perwakilan Komnas HAM Perwakilan Papua turut menghadiri Coffe Morning tersebut.
Sementara itu, Pangdam XVII/Cenderawasih, Mayjen TNI Christian Zebua mengungkapkan, sebelum kejadian di Lanny Jaya ada beberapa kejadian sebelumnya. Hal seperti ini sangat disayangkan karena dua warga sipil ditembak saat lajuran dari Wamena ke Kota Mulia, Kabupaten Puncak Jaya.
“Pembunuhan ini tega banget mereka lakukan padahal mereka tidak berdosa. Mereka hanya pahlawan yang membawa bahan makanan demi masyarakat di sana, begitu juga seorang tukang ojek ditembak saat mengantar penumpangnya.  Kalau di tembak TNI mungkin dia ada dendam tapi ini masyarakat yang tidak berdosa di bunuh,” katanya menyayangkan.
Enden Wanimbo yang merupakan dalang penembakan di Kabupaten Lanny Jaya selama ini, Pangdam menuturkan, bahwa dia bukan musuh Negara yang dihantam karena dia masyarakat yang bersenjata. “Kita tidak punya keinginan untuk dihabisi atau membunuh mereka, akan tetapi kita melakukan penegakkan hukum. Enden Wanimbo harus menyerahkan diri dan mereka ini banyak,” tandasnya
Lanjut dia,  TNI dan Polisi tidak bisa menyelesaikan permasalahan tanpa ada bantuan dari pemangku kepentingan di Papua ini. “Kalau kita sungguh-sungguh menyelesaikan permasalahan di Papua maka saya yakin permasalahan itu bisa selesai, kenapa selama ini tidak selesai karena kita tidak sungguh-sungguh menyelesaikan permasalahan,” ucapnya
Disampaikan, jika memang Prajurit TNI menewaskan OPM, pimpinan tidak ketawa akan tetapi menangis karena telah menghilangkan nyawa manusia yang bukan ciptaannya, apalagi prajurit TNI yang dibunuh.  “Kalau masalah ini dibiarkan maka kita semua yang ada disini maka kita membunuh potensi, kita membiarkan mereka meninggal ditembak, baik prajurit, masyarakat dan kelompok itu sendiri,” ucap dia.
Pangdam Zebua menjelaskan, Ada empat yang dilakukan aparat TNI dan Polri yakni, pertama bagaimana menjaga rute perjalanan dari Wamena ke Mulia termasuk di Kabupaten lainnya., kedua melindungi rakyat agar jangan sampai mengungsi dan kalau ada prajurit menyakiti rakyat silahkan laporkan kepada kami.
Ketiga, roda pemerintahan harus berjalan, jangan sampai Bupati diancam. Dan keempat kita lumpuhkan mereka dengan harus melakukan penegakkan hukum dan TNI tetap membantu pihak kepolisian. 
“Oleh karena itu, melalui Tokoh masyarakat, toko adat, lebih khusus para pendeta untuk memberikan pencerahan kepada rakyat di daerah itu sehingga mereka semakin hari semakin sadar. Jangan sampai mereka menggangu sehingga mereka lari, mari kita bersama-sama membangun Papua ini, silahkan beda paham dari mari kita selesaikan dengan baik,” pungkasnya.
Lanjutnya, pertemuan ini, bisa merumuskan persoalan termasuk Enden Wanimbo yang mengganggu situasi di Lanny Jaya, apalagi pengikutnya untuk bisa kembali bergabung dengan kita dalam membangun daerah itu sendiri. Kalau mau berjuang, kita harus berjuang di daerah kita sendiri agar daerah kita bisa bangun seperti daerah yang lainnya. (Loy/don)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar